Tuesday, March 29, 2016

KISAH HIKMAH : "Masuk Surga Gara-gara Mengintip Wanita Yang Sedang Mandi"

PASTE KODE IKLAN DISINI

BlogViralz - Dikisahkan pada era Rasulullah, ada salah satu pembantu Nabi Muhammad SAW yang tergoda rayu syaitan untuk melihat dengan sembunyi-sembunyi, satu orang perempuan yang lagi mandi, Tsa'labah nama pembantu Rasul tersebut.

Tetapi, sesudah itu dirinya merasakan perasaan bersalah serta melarikan diri dari Rasulullah. Akan tetapi, dia malah dikabarkan malaikat Jibril bahwa dia masuk surga. Mengapa bisa demikian?

Inilah Kisah Hikmah : "Masuk Surga Gara-gara Mengintip Wanita Yang Sedang Mandi"


***

Tsa'labah bin Abdurrahman ialah salah satu teman dekat yang juga pembantu Nabi Muhammad SAW. suatu ketika, Nabi Muhammad SAW mengirimnya pergi untuk satu buah tugas. Pada saat perjalanan, dirinya menengok ke salah satu pintu hunian kawan dekat Anshor serta dilihatnya satu orang perempuan yang lagi mandi. Iapun kemudian melihatnya dengan sembunyi-sembunyi.

Syahdan, tak berlalu lama, Tsa’labah didera penyesalan serta perasaan takut bukan main. Dalam hatinya Tsa'labah terfikir, Gimana jika kelak ada wahyu yang turun menjelaskan tentang kelakuan dirinya tersebut? Sungguh malunya aku!!

Dirinyapun memutuskan buat mangkat serta tidak bakal balik ke Madinah, dirinya lari ke lembah gunung yang terletak di antara Makkah serta Madinah, meninggalkan Nabi Muhammad SAW.

Selepas 40 hari Nabi Muhammad SAW kehilangan Tsa’labah. Setelah itu datanglah Malaikat Jibril pada Nabi Muhammad SAW dan berkata :
“Hai Nabi, Allah SWT sudah mengirimkan kepadamu salam, serta Allah SWT berfirman : “Sungguh salah seorang umatmu sudah melarikan diri, serta kini berada di antara gunung ini serta itu. Dirinya senantiasa memohon perlindungan pada-Ku dari neraka”.

Rasulullah lalu mengutus Umar bin Al-Khatthab serta Salman Al Farisi (radliyallahu anhuma) menelusuri bukit serta gunung-gunung Madinah. Lalu mereka bertemu pengembala, Dzufafah namanya, lalu menanyakan :

“Apa terlihat oleh Anda sesosok pemuda antara gunung ini serta itu ?”

Zufafah menjawab : “Oww, pemuda yang melarikan diri neraka Jahanam itu?”

Umar-pun gantian tanya : “Gimana kau tahu bahwasanya ia lari dari Neraka Jahanam?”

Jawab Zufafah : Jikalau dirinya ke luar dari gunung itu, dia senantiasa memegang kepalanya sambil mengucapkan : “Hai Tuhanku, Ambillah nyawaku serta hancurkan jasadku, dan janganlah Kau telanjangi aku di hari pembalasan nanti!”

“Oh, benar! Itu sosok yang saya maksud” tukas Sayyidina Umar ra.

Ke-3 teman dekat itu kemudian mengendus-endus ke satu buah gunung yang dimaksud. Di tengah malam, ke-3-nya menyaksikan Tsa’labah ke luar dari gunung seraya mengucapkan sama seperti yang dikisahkan oleh Zufafah.

Umar ra. setelah itu lari menguber Tsa'labah serta mendekapnya. Dirinya mengatakan : “ Aman, aman......... & Selamat dari Neraka. Saya Umar”.

Tsa’labah selanjutnya menanyakan : “Hai Umar, Apa Nabi Muhammad SAW sudah mengetahui dosaku?”.

“Aku tak mengerti. Tetapi Rasul kemarin menyerukan namamu, seterusnya dirinya nangis serta mengutus saya serta Salman guna mencari dirimu” Jawab Umar.

“Hai Umar!, janganlah perjumpakan saya dengan Nabi Muhammad SAW, terkecuali ia sedang shalat, atau Bilal sedang Iqomah” tegas Tsa’labah.

Mereka kemudian menuju Madinah, hingga tiba disana Nabi Muhammad SAW sedang shalat. Ketiganya lalu ikut dalam barisan shaf berjama’ah. Tapi kala Rasulullah SAW membaca ayat Al-Qur’an dalam shalat tersebut, Tsa’labah pingsan lantaran begitu takut dirinya kepada Allah serta Neraka-Nya.

Selesai shalat, Rasul menanyakan kepada Umar serta Salman : “Hai Umar serta Salman, gimana kondisi Tsa’labah ?”.

Ke-2-nya memberikan jawaban : “Itu, Tsa’labah hai Rasulullah.”

Rasulullah menjumpai Tsa’labah kemudian memanggilnya : “Hai Tsa’labah….!”

Tsa'labah lalu melihat rasul lalu menjawab: “Labbaika Ya Rasulallah..”

“Mengapa kau tinggalkan saya Tsa’labah ?” Rasulullah SAW bertanya lagi.

“Akibat dosaku hai Rasul………” jawaban Tsa’labah.

“Bukankah saya sudah mengajarkan kepadamu ayat yang dapat menghapus dosa ?” tanya Rasulullah SAW lagi

Tsa’labah menjawab, “Benar, hai Rasulullah”

“Ucapkanlah do'a, RABBANA ATINA FIDDUNYA KHASANAH WAFILAKHIRATI HASANAH WAQINA AZABANNAR”, Rasulullah berkata.

“Namun dosa diriku sangat besar hai Rasul Allah”. sanggah Tsa’labah.

“Ayat Allah terlebih besar, Tsa’labah !” ditegaskan oleh Rasul.

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW memintanya pulang. Tetapi hingga di huniannya, Tsa’labah langsung sakit. 8 hari berlalu, Salman bercerita kepada Nabi Muhammad SAW berkenaan sakitnya Tsa’labah.

Rasul langsung menggandeng Salman untuk menjenguk Tsa'labah. Sesampai di pembaringan Tsa’labah, Rasul memangku kepala Tsa’labah. Tetapi diwaktu Tsa'labah tahu, dirinya menurunkan kepalanya dari pangkuan Rasulullah. Rasul pun menanyakan : “Mengapa kau menurunkan kepalamu dari pangkuan ku?”

“Akibat kepalaku yang penuh dosa hai Rasul Allah” jawaban Tsa’labah.

“Apa yang kau rasa hai Tsa’labah?” tanya Rasul

“Semua kulit serta tulangku seolah-olah dikerumuni semut hai Rasul.” jawab Tsa’labah.

“Apakah yang kau mau hai Tsa’labah?” tanya Rasul kembali

Tsa’labah secara cepat menjawab : “Ampunan Tuhanku”.

Selanjutnya turunlah Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan menyampaikan wahyu : “Hai Muhammad, Allah sudah membacakan untukmu salam. Allah berfirman : “Seandainya hambaKu ini datang pada-Ku beserta dosa sebesar bumi, niscaya bakal Aku datangkan pengampunan-Ku sebesar itu jua.”

“Apakah boleh ku beri tahukan informasi ini kepada Tsa’labah hai Jibril ?” Nabi bertanya kepada Jibril.

“Silahkan!” Jawaban jibril.

Disaat informasi tersebut diberitakan oleh Nabi, seketika itu pula Tsa’labah langsung berteriak senang, hingga wafat.

Nabi Muhammad SAW seterusnya memerintahkan sahabat-sahabatnya guna memandikan serta mengkafani jasad Tsa’labah, selanjutnya Rasul serta sahabat-sahabat Beliau menyolatinya. Tapi beliau senantiasa jalan dengan jari-jemari kakinya (jinjit, istilah jawa). Para sahabatnya lalu menanyakan perihal jalannya Beliau, lalu beliau memberikan jawaban : “Aku tak mampu jalan menapak lantaran banyak sayap-sayap malaikat yang menyolatinya serta mengiringi jenazah Tsa’labah”

Masya Allah..! Sungguh ending yang teramat mulia. Tsa'labah teramat menyesalkan dosa dirinya lalu di terima taubat dirinya. Malaikat-malaikat Allah men-shalati-nya serta mengantarkan dirinya ke syurga-Nya..


***

Mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya...



EmoticonEmoticon