PASTE KODE IKLAN DISINI
BlogViralz - Salah seorang pengelola Keshe Foundation, Dr. Mehran Keshe, suatu organisasi non profit berbasis di Belanda serta Belgia, menyampaikan gempa itu bakal membagi 2 antara Amerika Utara serta Amerika Selatan, selanjutnya diikuti terjadinya tsunami dahsyat yang akan melanda Amerika serta Asia. Dirinya memperkirakan 40 juta orang lebih tewas akibat peristiwa itu. 20 juta di antaranya tewas pada pantai barat di Amerika Utara serta Selatan .
Pasca gempa dahsyat yang berpusat di Amerika, Keshe menyambung, gempa bumi mungkin saja dapat melanda Cina Utara pada bulan-bulan setelahnya. Jepang serta China diperkirakan menanggung kerugian yang sama seperti yang disaat gempa pada awal mulanya.
Frekuensi bencana alam sudah mengalami peningkatan dalam sekian tahun terakhir. Gempa bumi pun semakin bertambah frekuensi terjadinya pada berbagai belahan bumi, penduduk dunia pula sudah melihat tsunami, badai serta banjir yang sudah menyebabkan kerugian gede.
Apakah reaksi Amerika terkait info ini?
Jutaan orang terlibat dalam latihan tanggap bencana di seluruhnya Amerika serta Kanada buat mengukur respon darurat mereka, ikut melibatkan pihak mempunyai hak dari kota-kota raksasa di Amerika.
Haruskah kita yakin pada pendapatnya ?
Walau tak ada kebenaran untuk beri dukungan perkiraan tersebut, namun trend peningkatan frekuensi gempa bumi sekian tahun terakhir sudah jadi argumen yang layak untuk dapat dipercaya.
Dr. Keshe menuturkan bahwa ini merupakan pengalaman pribadinya serta informasi itu tak buat menakut-nakuti masyarakat, namun serangkaian gempa bumi yang melanda baru-baru ini tak sempat berlangsung diawal mulanya dalam histori umat manusia.
Di akhir videonya dia membuat hipotesa, "perekonomian dunia dapat runtuh. Aku harap itu tak bakal berlangsung seperti ini namun ini adalah apa yang aku tahu tak sanggup untuk dihindari. Benua terbelah, serta itu tak sanggup dihindari. " (Trending Post, discover and learn)
Wallahu a'lam...
Menurut Keshe, gempa itu bertenaga sekitar 10 hingga 16 SR.
Pasca gempa dahsyat yang berpusat di Amerika, Keshe menyambung, gempa bumi mungkin saja dapat melanda Cina Utara pada bulan-bulan setelahnya. Jepang serta China diperkirakan menanggung kerugian yang sama seperti yang disaat gempa pada awal mulanya.
Frekuensi bencana alam sudah mengalami peningkatan dalam sekian tahun terakhir. Gempa bumi pun semakin bertambah frekuensi terjadinya pada berbagai belahan bumi, penduduk dunia pula sudah melihat tsunami, badai serta banjir yang sudah menyebabkan kerugian gede.
Apakah reaksi Amerika terkait info ini?
Jutaan orang terlibat dalam latihan tanggap bencana di seluruhnya Amerika serta Kanada buat mengukur respon darurat mereka, ikut melibatkan pihak mempunyai hak dari kota-kota raksasa di Amerika.
Haruskah kita yakin pada pendapatnya ?
Walau tak ada kebenaran untuk beri dukungan perkiraan tersebut, namun trend peningkatan frekuensi gempa bumi sekian tahun terakhir sudah jadi argumen yang layak untuk dapat dipercaya.
Dr. Keshe menuturkan bahwa ini merupakan pengalaman pribadinya serta informasi itu tak buat menakut-nakuti masyarakat, namun serangkaian gempa bumi yang melanda baru-baru ini tak sempat berlangsung diawal mulanya dalam histori umat manusia.
Di akhir videonya dia membuat hipotesa, "perekonomian dunia dapat runtuh. Aku harap itu tak bakal berlangsung seperti ini namun ini adalah apa yang aku tahu tak sanggup untuk dihindari. Benua terbelah, serta itu tak sanggup dihindari. " (Trending Post, discover and learn)
Wallahu a'lam...
EmoticonEmoticon